Keluarga

Aldy istanzia wiguna
2 min readApr 1, 2020

--

Film Up

Rumah yang penuh berkah

Kehidupan yang mulia

Adalah bahagianya keluarga

Mimpi Paling Nyata-Novia Kolopaking

Ada satu perjalanan dimana rumah-rumah kembali riuh dengan canda tawa, obrolan jenaka juga cerita-cerita khas yang dibawa setiap anggota keluarga. Ayah yang sibuk dengan urusan kebun, ibu yang sibuk dengan urusan dapur, kakak yang sibuk di depan meja kerjanya, atau adik yang sibuk di depan tugas sekolahnya. Semua nampak sibuk tapi dalam irama yang sama. Meski kemudian rundung duka sebab musibah tanpa sebab dan juga permisi ini datang begitu saja. Ada saja caci maki yang dilontarkan kepada wabah ini bahkan sampai perdebatan tiada ujung pun masih saja singgah di beberapa linimasa seolah hendak bersaing dengan kehangatan yang selama ini sulit untuk didapatkan kembali.

Ah, masa-masa musibah ini barangkali masa paling sulit yang tengah dihadapi hampir semua warga dunia termasuk warga republik ini. Kebersamaan yang hadir menemani ribuan bahkan milyaran keluarga di muka bumi ini menjadi semacam penyejuk di tengah garang dan panasnya musibah yang menimpa. Wabah ini mengajarkan betapa segala kekuatan bermula dari tempat muasalnya. Rumah adalah madrasah paling mula bagi tiap insan sebelum melangkah jauh ke luar sana. Rumah adalah tempat ia awal mula mengeja alif ba ta kehidupan. Rumah pula adalah doa yang tak kunjung selesai dirapalkan ketika rasa cemas dan khawatir menumpuk di dada ibu begitu mendengar suara denyit daun pintu yang meningalkan semacam rasa nyeri di lubang dada. Rumah adalah tempat paling damai ketika kesibukan-kesibukan atas dunia menemukan jalan pulang sederhananya.

Begitu pun keluarga yang saling menghangatkan, mengayomi, mendukung dan selalu ada di setiap saat hingga di suasana paling kritis sedikit pun. Mereka yang bersetia menemani keping demi keping kehidupan. Tak pernah menjauh meski diri terus menjauh. Selalu mendekat ketika kemudian pulang menjadi semacam kerinduan tak terbantahkan. Dan hari ini, kita seperti tengah merayakan denyar kehangatan dan kegembiraan itu. Meski di tengah musibah, namun kita selalu percaya bahwa Allah akan selalu hadirkan kebahagiaan selepas ujian yang tak kunjung usai mendera. Sebab, setelah hujan deras akan ada pelangi yang menemani. Ujian ini mungkin akan bertahan sementara, tapi garda paling depan yang akan selalu menjaga adalah mereka yang tak kunjung mengalirkan semangat juga rasa paling hangat tersebab rumah yang diberkahi, kehidupan yang selalu dipulangkan kepada pemilik-Nya juga alir manfaat yang meski sedikit ia hadirkan kebaikan-kebaikan tak kunjung usai kepada setiap pribadi di rumah tempat awal perjalanan kita bermula dahulu.

Maka, kita akan selalu merapalkan doa seraya melayangkan harap. Semoga ketika musibah dan wabah ini sirna dari muka bumi, kehangatan keluarga akan tetap terasa sampai detak waktu dan bumi ini berhenti berputar. Aamiin.

2020

--

--

Aldy istanzia wiguna

Seorang pembaca payah. Saat ini beraktivitas di Pusaka Pustaka, perpustakaan sederhana yang sedang dirintisnya.